Jika anda akan membeli atau membangun sebuah rumah dalam waktu dekat, sebaiknya anda memikirkan dan mempertimbangkan beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut adalah: lokasi perumahan yang strategis, kemudahan aksesibilitas dan transportasi dari dan ke tempat tujuan rutin, seperti pasar, pusat perbelanjaan, tempat kerja, tempat ibadah, sekolah, atau rumah sakit.
Bagi anda yang memilih rumah di lokasi perumahan yang bertebaran di daerah pinggiran kota dan mengandalkan kendaraan umum, perhatikan sarana transportasi yang tersedia, mulai dari ojek sepeda motor, bajaj, angkutan kota (angkot), minibus, bus antarkota, hingga kereta api. Tempat mangkal, terminal bayangan, terminal atau stasiun dan jadwal keberangkatan kendaraan harap dicatat untuk memastikan waktu keberangkatan pergi dan pulang ke tempat kerja maupun sekolah yang membutuhkan ketepatan waktu.
Bagi anda yang memiliki kendaraan pribadi perlu mempelajari rute- rute jalur utama, jalur alternatif, dan jalan tikus tersingkat menuju ke berbagai tempat tujuan kerja dan sekolah. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat tujuan rutin. Pada jam-jam berapa puncak kepadatan lalu lintas yang rawan kemacetan biasa berlangsung.
Di samping akibat kesemrawutan tata ruang kota, kekurangcermatan pemilihan lokasi rumah tanpa mempertimbangkan perihal sarana transportasi dapat menyebabkan sebuah keluarga bapak, ibu, dan bahkan anak-anak terpaksa berangkat pagi sekali (pukul 05.30) dan tiba malam hari (21.00) setiap hari kerja Senin-Jumat. Praktis rumah hanya berfungsi sebagai tempat menumpang tidur belaka, tanpa sempat menikmati hidup nyaman di dalam rumah.
Perhatikan secara jeli kondisi lingkungan sekitar perumahan.
Apakah lokasi perumahan dan lingkungan sekitar bebas banjir pada masa kini dan masa mendatang? Tentunya bukan sekedar perumahan murah, rumah kelas middle end dan high end juga masih rawan untuk terkena banjir. Jika lokasi dekat terminal, amati tingkat kebisingan (polusi) suara, pencemaran (polusi) udara, dan rawan kejahatan. Lokasi dekat pasar rawan kejahatan, risiko pencemaran udara (bau), dan sampah yang menggunung. Lokasi dekat kawasan industri pabrik berat berisiko pencemaran udara, air, dan suara. Lokasi dekat kawasan jalur tegangan tinggi juga berpotensi terkena pencemaran energi listrik dan medan elektromagnetik yang berbahaya untuk kesehatan jangka panjang.
Konsep kota hunian maupun permukiman berwawasan lingkungan sebaiknya selaras dengan lingkungan asli sekitar. Lingkungan asri, udara segar, ketersediaan air bersih, dan aman. Keasrian suasana lingkungan perumahan dapat dilihat dan dirasakan betul pada saat konsumen melintas dan memasuki kawasan perumahan tersebut. Suasana itu hanya dapat tercipta dengan kerindangan pepohonan besar yang tumbuh optimal, bentuk topografi lahan yang mengikuti topografi alam sekitar, tersedianya taman-taman lingkungan dengan desain menarik.
Tinggal di negeri tropis seperti Indonesia, dengan suhu udara panas dan kelembaban udara yang tinggi sepanjang tahun, mau tidak mau membutuhkan suasana rumah dan lingkungan sekitar rumah yang teduh. Keteduhan tidak hanya dengan berlindung di dalam rumah, tetapi bagaimana menciptakan keteduhan di lingkungan sekitar rumah kita sendiri.
Setelah mempelajari suasana lingkungan, langkah selanjutnya adalah periksa ketersediaan dan kualitas dan kelayakan air minum, air diperoleh dari PDAM, pompa tangan, atau pompa mesin. Apakah kesulitan air bersih terutama di musim kemarau.
Jangan anggap remeh soal sampah. Pelajari bagaimana pengelolaan dan pengangkutan sampahnya, apakah dikelola sendiri atau disediakan tempat penampungan sementara. Jangan juga memilih asal perumahan murah. Ada hal lebih penting daripada itu. Keamanan dan kenyamanan adalah beberapa hal diantaranya.
Sumber http://architectaria.com/
Kamis, 13 Mei 2010
Lingkungan Yang Sehat Untuk Rumah Anda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar